-->

CONGRATULATION...!!!!

SELAMAT saya ucapkan bagi Anda. dan kata TERIMAKASIH saya lunturkan buat Anda. karena Anda telah memasuki dunia BLOG saya. silahkan klik dan ikuti terus, semoga anda menyukainya. TERIMAKASIH.

Sabtu, 30 Juli 2011

SENJATA GENERASI MUDA UNTUK BANGSA



Wahai Generasi muda!!!, nasib agama, bangsa dan negara  berada dipundak kalian!!!, kalimat semacam ini acap kali didengar dan dilontarkan oleh berbagai oknum, sangatlah relevan jika kita melihat realita yang ada selaras dengan begitu urgennya  arti peran dari generasi bangsa saat melihat keterpurukan bangsa dari berbagai arah.  Semakin terjerumus dan terpuruk dalam lembah kehancuran, lalu, dimanakah peran generasi muda yang merupakan pelopor revolusi bangsa? Sebuah pekerjaan rumah bagi kita tentunya.
Sebagai penentu perjalanan masa depan bangsa , pastilah Generasi muda mempunyai tanggung jawab  yang amat berat untuk menentukan solusi sebagai kunci penjawab problematika yang ada.Langkah-langkah relistis, efektif, dan efesien sejak dini seharusnya sudah terkonsep secara perfect. Memproduksi senjata  untuk menghancurkan rintangan yang selama ini menyelimuti bangsa seyognya sudah kita mulai, lebih jauh lagi kontribusi untuk bangsa juga paling tidak telah kita laksanakan.
Setidaknya terdapat sebuah jalan untuk melangkah secara simple dan praktis dalam mengambil start sebagai salah satu bentuk solusi atas semua ini. Mungkin tidak sedikit generasi muda telah melihat beberapa kelemahan yang diderita oleh bangsa ini,  jika dapat dianalisa secara teliti boleh di opinikan  hampir seluruh permasalahan bangsa  bersumber dari lemah dan terbatasnya jiwa Intelektual warga negara kita, atau lebih kasarnya semuanya karena faktor kebodohan bangsa kita, sebagai bukti nyata kita bisa menilai kenapa bangsa ini selalu terjajah ? kenapa rakyat kita selalu menderita dibawah konsep para penjajah ? bangsa kita selalu menempati posisi terbelakang dalam berbagai ranah, negara kita sangat kesulitan memperbaiki  keterpurukan pada semua lini, mungkin sebagian diantara kita  menyadari akan eksistensi penjajahan dinegara ini, namun lebih banyak  yang merasakan sebaliknya.
Dari sini kita dapat mengukur, sampai dimana jiwa kritis , jiwa intelektual, jiwa patriot seorang warga Negara, terlebih sebagai Generasi Bangsa, mayoritas warga Negara Indonesia mengklaim kalau bangsa ini telah merdeka, akan tetapi mereka tidak sadar bahwa keadaan  sebenarnya yang mereka alami saat ini ternyata lebih parah dan mengenaskan dibanding saat era pra kemerdekaan bangsa tahun 1945 dahulu kala, sebab penjajahan pra kemerdekaan terlihat jelas dan nyata juga lebih condong pada penjajahan fisik , dimana masyarakat pada saat itu bisa merasakan kondisi senasib dan seperjuangan, sehingga lebih mudah untuk bersatu, akan tetapi yang terjadi saat ini bukanlah penjajahan fisik semata namun penjajahan yang bersifat Abstrak, lebih tepatnya penjajahan moral dan budaya serta intelektual, dimana penjajahan jenis inilah yang menjadi prioritas, dikarenakan kaum penjajah mungkin mempunyai pemikiran bahwa dengan penjajahan semacam inilah yang lebih efektif dan efesien untuk mencapai dan menggapai serta meraih seluruh mimpi mereka.
Maka bisa dipastikan bangsa akan semakin meruncing terbawa oleh arus kaum penjajah pada titik kehancuran, jika seterusnya para generasi muda bangsa hanya diam tanpa kata dan tingkah, arah jalan bangsa akan semakin terselimuti oleh kabut hitam kegelapan dalam kehancuran.
Peningkatan kualitas Intelektual merupakan jawaban awal menuju kebangkitan selanjutnya, betapa tidak, dengan  kemampuan intelektual yang sempurna maka jelaslah pintu segala kegelapan akan sedikit terurai dan tersingkap menuju titik gemilang bangsa, kurang sadarnya para generasi muda bangsa akan pentingnya faktor intelektual inilah yang sebenarnya lebih condong menghambat kesejahtraan bangsa, sebab,  tanpa adanya sumber daya manusia yang mumpuni dibidang intelektual maka sangatlah sulit, bahkan Mustahil sebuah tujuan mulya akan bisa dicapai, karena segala sesuatu perlu adanya suatu konsep, dan konsep itu tak mungkin dapat diwujudkan bila tidak didasari oleh pengetahuan yang sempurna. seperti suatu perkataan mulya yang menyebutkan “ barang siapa yang menginginkan sesuatu didunia, maka wajib baginya akan adanya sebuah ilmu dalam dirinya. dan barang siapa yang menginginkan sesuatu diakhirat, maka wajib baginya akan adanya sebuah ilmu dalam dirinya .dan barang siapa yang menginginkan sesuatu didunia dan akhirat  maka wajib baginya pula akan adanya sebuah ilmu dalam dirinya.
Jelaslah kewajiban yang harus dipenuhi oleh para generasi muda bangsa sebagai langkah awal untuk menciptakan senjata guna menerobos semua rintangan yang selama ini menyelimuti bangsa kita , adalah dengan memulai membentuk jiwa intelektual. Karena dengan Ilmu semua akan bisa diraih, dan sebaliknya tanpa ilmu dunia akan gelap gulita. Wahai Generasi Bangsa perjalanan tanggung jawab kalian masih sangat panjang! Terus bergerak arahkan bangsa kedepan menuju kebangkitan..! sekali bendera dikibarkan,  Hentikan ratapan dan tangisan! Mundur selangkah adalah bentuk penghianatan… Maju terus atau tidak selamanya!!! Salam pergerakan!!!!!


CRAZY MAN

Kajian Klinis Musik sebagai Alat Terapi Kesehatan









Musik sebagai bagian dari peradaban manusia mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi ini. Lihat dan rasakan andaikata di muka bumi ini tidak ada suara-suara musik yang bersenandung…. Bukankah dunia akan sepi? Bagaimana program televisi, radio dan lain-lain tidak mendengarkan lagu atau musik dalam program-programnya? Dunia akan adem manakala musik datang mengintervensi kehidupan manusia,paling enggak ini sisi positifnya, walaupun ada sepercik sisi negatifnya manakala konser musik tertentu ribut dan dinodai oleh kerusuhan-kerusuhan yang timbul akibat adanya musik itu sendiri.Padepokan Husada Mitra Selaras, sudah lama menerapkan musik sebagai komplementeri pengobatan di dalam kliniknya. Hal ini bermula bahwa pendiri Padepokan memang mempunyai hobi memainkan alat musik seperti piano, biola, flute dan gitar, yang mana hobi ini sudah dimulai sejak dirinya menempuh kuliah di UI, Jakarta. Sehingga kondisi ini terbawa sampai dirinya berpraktek pada Padepokan ini. Pasien rata-rata nyaman selama menunggu antrian panggilan dari dokternya sambil mendengarkan musik-musik bernuansa sejuk ini. Kebiasaan menyukai musik ini menurun kepada anak pertamanya Zeisha yang mahir memainkan pianao bernuansa klasik. Selain mahir bermain piano, Zeisha juga menduduki rangking di sekolahannya mulai dari SD, ini menunjukkan kecemerlangannya sejak mendalami musik piano. Jadi teori mengenai multiple intelligent sebagai impact dari musik, paling tidak secara klinis terbukti Hal ini sesuai dengan Wawancara Dr.Aji Hoesodo dengan Koran Sindo pada Home Konser Serenade 30 Maret 2006, di Depok. Dimana pada sambutannya memunculkan korelasi konsep musik dan multiple intelligent. Musik, menurut penulis mempunyai makna yang sangat luas tidak sekedar group band yang penuh dengan peralatan musik tapi jika pergi ke daerah yang masih pedesaan, kita mungkin mendengarkan musik alam yang umurnya sangat tua karena ciptaan Allah yang satu ini merupakan fitrah musik pemberian Allah SWT kepada kita manusia dibumi. Beberapa observasi musik dalam arti seluas-luasnya dapat kita baca berikut ini termasuk didalamnya musik klasik dan mendengarkan Al Quran.

SUDAH lama, para pakar ilmu psikologi perkembangan meneliti dan berkeyakinan, mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi perkembangan otak dan kesehatan mental. Stephanie Merrit, Direktur Pusat Musik dan Pencitraan California yang sebelumnya menjadi guru pernah mengalami hal unik berkenaan dengan perilaku anak didiknya. Pada suatu pagi, ketika pelajaran akan dimulai, ia melihat murid-muridnya loyo dan tak bersemangat serta daya tangkapnya rendah. Kemudian ia bertanya kepada mereka tentang makanan yang disantap sebelum berangkat ke sekolah. Jawabannya, semua makanannya bergizi tinggi. Namun ketika mereka ditanya tentang musik yang didengarkan sebelum berangkat, sebagian besar menjawabnya musik keras seperti heavy metal. Sejak itu, ia menganjurkan murid-muridnya untuk mendengarkan musik klasik. Hasilnya mengejutkan, semangat dan hasil belajar mereka meningkat.

Penelitian Dr. Alfred Tomatis, dokter dari Prancis, menyebutkan, musik klasik memberikan energi kepada otak dan membuatnya menjadi lebih santai. Eksperimen dan penelitian lainnya dilakukan Dorothy Retallack, seorang musisi profesional, tahun 1970 di Temple Buell College, Colorado terhadap tanaman. Hasilnya, tanaman labu yang distelkan musik klasik, tumbuh dengan baik ke arah radio dan batang-batangnya mulai melingkari radio. Sedangkan pohon labu yang diletakkan di ruangan musik rock tumbuh menjauhi radio, seolah-olah dia berusaha menjauhi tembok.

Kalaulah musik klasik yang notabene, hasil karya manusia banyak pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan otak kita, lalu bagaimana dengan mendengarkan bacaan Alquran, adakah pengaruhnya seperti halnya kita mendengarkan musik klasik? Jika tilawah Alquran diperdengarkan kepada janin dalam kandungan, adakah pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan otaknya, seperti pengaruh yang ditimbulkan musik klasik? Walaupun tidak dibarengi dengan data ilmiah, Syaikh Ibrahim bin Ismail dalam karyanya Ta'lim al Muta'alim halaman 41, sebuah kitab yang mengupas tata krama mencari ilmu berkata, "Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf". Selanjutnya ia berkata, "Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alquran". Dengan pernyataan tersebut setidaknya kita dapat mengungkap, Alquran memiliki pengaruh yang kuat terhadap daya ingat seseorang atau terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Juga menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan jiwa seseorang.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alquran.Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alquran. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alquran.  Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain
menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).Diakui oleh para pakar saat ini, kesuksesan seseorang pada saat ini tidak cukup hanya diukur oleh kemampuan IQ dan EQ-nya. Tapi yang terpenting adalah tingkat kecerdasan spiritualnya (SQ). Semakin tinggi SQ-nya, semakin sukseslah ia. Mahabenar Allah yang telah berfirman, "Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (Q.S. 7: 204). Atau juga, "Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian" (Q.S. 17: 82). Atau, "Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram" (Q.S. 13: 28).

Ampuhnya Musik Sebagai Terapi Barangkali sulit dipercaya, namun musik ternyata berpotensi menyembuhkan stroke. Meski prosesnya baru sebagian dapat dikuakkan, paling tidak kabar ini cukup menyegarkan bagi dunia kesehatan.Tubuh Nathalie yang berusia tiga tahun tergeletak di tempat tidur yang berpagar jeruji. Ia lahir dengan kelainan kepala besar (hydrocephalus). Karena tekanan, otaknya rusak. Beberapa waktu lalu, tiba-tiba dia harus mendapatkan bantuan pernapasan. Anehnya, ketika ada benda asing di saluran pernapasannya, si kecil bisa protes dengan kaki dan tangannya. Dokter segera menenangkan Nathalie dengan obat- obatan. Di New Yorker Beth Israel Medical Center, para dokter mencoba memberinya pengobatan alternatif. Dr. Joanne Loewy yang saat bertugas tidak mengenakan pakaian dokternya, tampak seperti dukun. Saat masuk ke kamar si kecil Nathalie, dia merundukan kepalanya ke pasien kecilnya itu. Lalu, dia mengelilingi tempat tidurnya sambil membunyikan peralatan musik dengan aneka nada. Saat "bermandikan" musik, Nathalie kelihatan sedikit tenang. Otot-ototnya pun tidak lagi kaku dan dari monitor tampak grafik denyut jantungnya menurun. Setelah mengelus-elus kepala Nathalie, Joanne meninggalkan kamar itu, napas si kecil tampak teratur dan wajahnya tampak tenang.Selain mengurus Nathalie, Joanne memimpin tiga penelitian di Beth Israel Medical Center untuk mengetahui bagaimana musik bisa memperingan penderitaan anak AIDS, leukemia, asma, dan gangguan otak yang berat. Joanne melihat musik bisa banyak meringankan keadaan mereka. Menurut penelitian terbaru - seperti pada Nathalie - musik berpengaruh langsung ke otak dan berakibat ke proses kerja tubuh.

Di AS dan Jerman, dengan metode yang lebih modern sekelompok peneliti secara intensif mengamati musik yang sejak ratusan tahun diketahui punya kekuatan menyembuhkan. Musik sebagai terapi sudah sering dipakai, lewat walkman mini kondisi pasien kecil yang berada di inkubator distabilkan, untuk menenangkan mereka yang kesakitan di kursi dokter gigi atau yang sedang berada di ruang bersalin, bahkan juga dipakai di pusat rehabilitasi pasien stroke. Pada penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti alzheimer, musik membantu kondisi mental sang pasien agar tidak makin mundur. Salah seorang pioner terapi musik adalah dr. Ralph Spintge, seorang ahli anestesi dari rumah sakit olahraga Hellersen di Ludenscheid, Jerman. Di Hellersen, bukan cuma kamar saja yang dilengkapi musik, tetapi juga ruang operasinya. Dari peralatan teknologi modern yang terdiri atas enam saluran, pasien yang cuma dibius lokal bisa memilih irama musik yang dia sukai, mulai dari Big-Band-Sound ala Glenn Miller sampai musik klasik. Di ruang operasi ini, headphone boleh dipakai. Selama ini kebanyakan dokter bedah menilai positif penggunaan musik. Dalam suatu penelitian di State University of New York di Buffalo, dengan mendengarkan musik para pelaku operasi merasa rileks saat mengerjakan "tugasnya" - tekanan darah dan denyut jantung mereka memang naik karena tugas berat itu tapi cuma sedikit. "Setelah empat tahun kami melakukan investasi musik, banyak yang dihemat!" ujar Ralph Spintge. Kebutuhan akan obat penenang turun sampai 50%. Selain itu, karena kebanyakan pasien lebih rileks saat dioperasi, komplikasi jarang terjadi sehingga masa rawat inap bisa diperpendek. Spintge, dokter di Ludenscheid yang juga profesor tamu di Institut Penelitian Musik Universitas San Antonio, Texas, mempunyai beberapa pertanyaan berkaitan dengan pengaruh musik terhadap manusia. Mengapa musik bisa berperan dalam pengobatan? Sifat musik yang mana yang dapat mempengaruhi tubuh manusia, terutama sekali otak? Apakah mungkin ada jenis musik tertentu untuk penyakit tertentu?

Menurut penelitian terakhir dan pengamatan klinisnya, memang ada hubungan antara musik dan pengobatan. "Di dalam tubuh kita pun ada musik, mulai dari irama detak jantung, pernapasan, sampai berbagai aktivitas otak. Selain itu, tubuh juga terpapar musik dari luar," katanya. Dasar penelitiannya sampai saat ini memang masih harus dilengkapi. Namun, dia melihat musik sering dipakai sebagai pengatur kegiatan manusia. Roket, kapal selam, pesawat ruang angkasa MIR Rusia pun dilengkapi peralatan musik dengan program khusus untuk mengatur agar para penumpangnya mengantuk atau jangan mengantuk. Berdasarkan data-data penelitiannya, Spintge bersama para ahli matematika dan fisika, masih menyelidiki metronom biologis apa yang berdetak dalam diri kita dan bagaimana musik dapat berpengaruh dalam pengobatan. Dari hasil EKG (elektrokardiogram), dalam keadaan tenang dan tidak kesakitan, grafik jantung seseorang tidak melompat-lompat. Sebaliknya, pada saat sedang ketakutan, kesakitan, atau dilanda stres, ritme jantungnya "membeku" di frekuensi tertentu. Berdasarkan hal ini, para medis merasa perlu membuat rileks para pasien dengan memperdengarkan musik. Ternyata cukup berhasil. Musik sebagai alat terapi yang dapat menyembuhkan bisa terlihat pada Imme Kramer. Warga Frankfurt ini menderita penyakit keturunan yang amat menyakitkan dan sampai saat ini belum ada obatnya. Jaringan ikatnya melemah hingga mengganggu organ dalam lainnya, termasuk jantung. Sudah tiga kali ia mengalami serangan jantung ringan. Dr. Ralph Spintge merasa, wanita yang berusia 48 tahun ini perlu dirilekskan. Pada mulanya dibutuhkan paparan musik dari headphone selama 15 menit untuk membebaskan dia dari keadaan stres, berdasarkan pantauan terhadap aktivitas ototnya. Setelah tiga minggu dirawat dengan terapi musik, cuma lima menit mendengarkan musik, dia sudah bisa tenang kembali.

Prof. Thaut menganggap, musik merupakan komponen penting dalam terapi. Prof. Thaut yang kelahiran Hamburg dan direktur pusat penelitian musik untuk biomedis dan rehabilitasi saraf di Colorado State University di Fort Collins meneliti pengaruh musik terhadap organ alat gerak. Dia melihat, para penari langsung menggoyangkan kaki begitu mendengar musik."Keajaiban" untuk pasien stroke. Baru-baru ini, para ilmuwan mulai mengamati mekanisme fisiologis yang menghubungkan alat pendengar dengan sistem motorik manusia. "Baru sekarang dapat dilakukan karena baru kini tersedia teknologi komputer yang menciptakan irama tertentu, dan juga video yang bisa merekam setiap gerakan para sukarelawan. Dengan video ini bisa dilihat setiap perubahan gerakan sekecil apa pun," ujar Thaut. Ternyata organ pendengaran pada manusia lebih baik daripada organ penglihatan. Pada zaman nenek moyang, hanya manusia yang punya pendengaran baik yang bisa bertahan hidup. Karena dengan mengandalkan pendengaran yang baik itu, mereka bisa menghindar dari serangan binatang-binatang buas. Salah satu kemampuan dasar indera pendengaran adalah mendengar irama. Sejak berupa embrio, manusia sudah mendengar irama, yakni irama detak jantung sang ibu. Menurut
kelompok kerja Michael Thauts pada Fort Collins, otak manusia sangat cepat menerima ritme dari luar dan mengubahnya menjadi gerakan. Hal ini terlihat pada para sukarelawan yang gerakannya direkam dengan video. Menurut Thaut, "Otak sangat cepat menerima irama dan segera memerintahkan gerak motorik untuk bekerja." Dari sudut pandang medis, Thaut mempertanyakan apakah mekanisme yang merangsang ini tetap bisa berpengaruh terhadap manusia yang otaknya rusak? Banyak pasien stroke atau pasien parkinson tidak bisa melangkahkan kakinya atau mengkoordinasikan langkah mereka. Anehnya, menurut kelompok kerja Prof. Thaut, mereka bisa melangkahkan kaki kembali setelah mendengarkan musik dengan irama tertentu. Seperti ada suatu kekuatan yang memungkinkan mereka dapat berjalan kembali. "Mereka tidak perlu belajar lagi jalan!" ujar Prof. Thaut.

Di pusat rehabilitasi di AS, para pasien stroke disuruh berbaris sambil mendengarkan musik mars yang berirama dua dan empat ketukan lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan. Contoh lain tentang kehebatan musik tampak pada seorang pasien alzheimer yang sudah tak ada harapan di pusat rehabilitasi New Yorker Beth Abraham. "Pasien ini menderita parkinson hebat, tubuhnya gemetar seperti orang kedinginan. Walau demikian, dia masih berusaha untuk bermain piano. Dia memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya, yakni Frederic Chopin. Kalau sudah demikian, dia bisa duduk berjam-jam di depan piano dan lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi," ujar Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham. Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu "menggali" ingatan pasien-pasiennya. "Saya pernah
mencobanya pada pasien alzheimer yang kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika saya memainkan musik yang dia kenal sewaktu mudanya, tiba-tiba dia jadi ingat akan tempat dan orang-orang yang pernah dia kenal."Memang fenomena seperti itu sampai sekarang belum jelas seluruhnya. Yang penting musik telah berhasil mengaktifkan kembali otak. Concetta Tomaino yang bekerja sama dengan para ahli saraf dan otak dari New Yorker Albert Einstein College of Medicine memperkirakan, "stimulasi total" dengan musik bisa memperbaiki minimal sebagian daerah fungsi otak yang rusak.Hal ini juga terjadi pada pasien stroke. Mereka tidak bisa bicara, tapi bisa sedikit bernyanyi. Ini berhubung daerah otak yang mengendalikan kedua jenis aktivitas itu memang berbeda. Pada beberapa kasus, fungsi bicara bisa diaktifkan kembali dengan nyanyian, tetapi butuh waktu yang agak lama. "Tampaknya jaringan saraf yang 'lumpuh' bisa diaktifkan kembali dengan stimulasi yang tepat. Yakni dengan musik," ujar Concetta Tomaino.

Musik meningkatkan kemampuan bahasa. Beberapa orangtua memutarkan musik Mozart untuk bayinya dengan harapan buah hatinya tumbuh menjadi anak yang jenius atau paling tidak memberinya pengalaman ketika mulai bersekolah. Di lain pihak irama musik ternyata juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan berbahasa. Paling tidak inilah pengaruh yang terlihat dari kemampuan para pemusik dalam membedakan lafal ucapan. Para pemusik memiliki kemampuan lebih baik dalam membedakan suara ucapan dibanding selain pemusik. Temuan hasil penelitian ini kemungkinan dapat juga menjelaskan mengapa terapi musik kadang-kadang membantu anak-anak belajar berbahasa dan membaca.Kemampuan berkata sudah dilatih sejak bayi dari percakapan orang-orang di sekitarnya. Namun, mendengarkan orang bercakap-cakap relatif lebih kompleks dari yang diperkirakan. Otak harus menyusun satu suara tunggal - disebut fonem - yang menyusun kata dengan tepat dan tidak boleh tertukar. Misalnya, membedakan antara ucapan "ba" dan "da" yang hanya berselisih 40 milidetik. Masalah dalam membedakan keduanya merupakan penyebab kesulitan membaca pada anak-anak penderita disleksia. Tapi, penelitian telah menunjukkan bahwa menyanyi dan permainan irama akan memperbaiki cara pengucapan dan kemampuan berbahasa para penderita disleksia. Itulah yang membuat Gaab dari Massachusetts Institute of Technology di Cambridge penasaran apakah musik dapat meningkatkan kemampuan seorang anak untuk membedakan perubahan suara yang begitu cepat. Ia dan koleganya kemudian mengumpulkan 14 pemusik dewasa yang telah belajar musik sebelum berusia 7 tahun dan terus berlatih paling tidak beberapa jam setiap minggu. Mereka kemudian membandingkan kemampuan membedakan ucapannya dengan 14 orang selain pemusik yang memiliki umur, jenis kelamin, dan kemampuan dasar bahasa yang sama. Para peneliti memintanya untuk mendengarkan sepasang lafal ucapan yang mirip. Mereka diminta menyatakan apakah keduanya sama atau tidak. Kemudian, kedua lafal ucapan dibuat semakin mirip hingga mereka tidak dapat membedakannya sama sekali. Kelompok yang menguasai musik ternyata dapat membedakannya dengan lebih baik. Ketika pemusik dan selain pemusik dihadapkan pada sepasang lafal yang hanya berbeda frekuensi, atau disebut pitch, pemusik lebih mahir meskipun selisih waktunya sangat kecil. Mereka dapat mengenali perbedaan jarak antara vokal dan konsonan seperti pengucapan yang sangat mirip misalnya "ka" dan "ga". Saat waktu dan frekuensi dibedakan, misalnya pada perbedaan yang besar seperti "ba" dan "wa", para pemusik jauh lebih baik dalam membedakannya dibandingkan yang bukan pemusik. Latihan tersebut akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengkategorikan setiap bentuk ucapan sehingga mungkin inilah yang memperbaiki memori para pemusik. Demikian disampaikan Gaab dalam presentasinya di depan pertemuan Society of Neuroscience. Ahli ilmu otak (neuroscientist) Robert Zatorre dari McGill University di Montreal, Kanada, menyatakan bahwa kesimpulan ini sangat berarti. Namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis latihan musik seperti apakah yang mungkin memperbaiki kemampuan berbahasa. Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada "miring". Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, "Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia".

Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80 % dengan musik. "Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony", demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam suatu ceramah musik. "Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh". Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas
kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. "Musik yang baik bagi kehidupan manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan harmony", ujar Ev. Andreas Christanday.

Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang sama diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman yang lain diletakkan dekat dengan speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.

Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh ombak di laut, deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat indah. Dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan manusia.

CRAZY MAN

Minggu, 24 Juli 2011

-BURUNG DAN ANAK-




_________________


Bila Tuhan masuk rumah
Biarkan burung-burung
Menjaga rumah-rumah
Burung-burung itu yang nanti
Masuk pada Khidir dan Nabi-Nabi lainnya
Nak, lihatlah aku! (le, delo'en aku)
Aku melihat dia (aku ndelok de'e)
Dia melihat aku (de'e ndelok aku)
Dia melihat kita semua (de'e ndelok awak dhewe kabeh)

Crazy man

Alam hanyalah kekosongan belaka dan permainan yang tertera di dalam nya. --------------------------------------



Di dunia fana ini ngga ada hal yang tidak mungkin. Begitu pula bagi sang Kholiq. Di dunia ini, dari sekian kepala yang ada, mereka melakukan aktifitas yang ada dan mempunyai tujuan masing-masing individu. Akan tetapi, di dunia ini ngga semua warna berwarna putih. Dan di setiap detik adalah langkah dan di setiap langkah adalah tujuan. Dan hasil dari tujuan adalah kesuksesan. Tapi, orang yang sukses dunia belum tentu sukses hati. Dan, Makhluq yang sukses akan cahaya hati maka akan di cintai sang Ilahi. Untuk menggapai kehidupan yang abadi membutuhkan introspeksi diri. Maka dari itu, sucikanlah diri sebelum kepangkuan Ilahi.
Negara Indonesia adalah Negara Abadi. Di mana beribu kepala mengabdi kepada pertiwi. Di setiap hembusan dan denyut nadi-nadi, sang Makhluq ngga lupa menjaga di setiap manusia di dunia ini. Akan tetapi, Makhluq lah yang lupa kepada-Nya. Karena kelalaian manusia. Maka buah kehancuranlah yang menimpa. Tapi, di dunia akhirat mereka hidup dengan bahagia dari hasil Iman dan Taqwa mereka selama di jembatan dunia.
Di dunia, setiap manusia memiliki tujuan dan jalan tertentu. Nasib dan Taqdir, sudah tercatat oleh Allah sebelum sosok manusia memancarkan sinarannya ke dunia. Manusia. Sekarang banyak yang menganggap diri mereka raja di atas raja. Dan menganggap diri mereka adalah hansip terbaik di dunia nya. Tapi, mereka tak tahu, ataukah lupa, bahwa ada dua assistent yang memantau mereka di setiap gerak-gerik nya. Kini, surga indonesia yang kita cintai penuh dengan noda-noda hitam. Itu semua karena pendiri bangsa. Yang selalu rakus akan mangsa nya, yaitu kehidupan dunia dan pupuk nya, uang.
Di Indonesia juga ada peraturan yang tak boleh dan yang boleh di la222qpar. Dari hari ke hari, Indonesia semakin gelap saja, bahkan sudah tak berbintang. Di dunia Indonesia kita, hal injak menginjak tikam menikam tusuk menusuk adalah hal yang biasa. Dunia indonesia adalah dunia darah dan kegelapan. Di setiap hari nya penuh dengan asap kematian. Dari asap yang keluar dari sudut kota dan pusat kota, maka akan berdampak kematian. Dan Indonesia, kalah akan informasi dalam pencarian dari semua bentuk masalah di negeri ini. Akan tetapi, mereka yang membuat bara api, tentu nya tak lepas dari pantauan sang Gusti Ilahi dan pasti akan di balas di Akhirat nanti.
Dunia yang hanya berisi tanah ini hanyalah segempal kertas bagi Allah ta'ala. Dan Dia dapat membakar dan menores kertas ini, kapanpun Dia berkehendak. Tapi manusia, tak satupun yang dapat menghentikannya kecuali bagi mereka yang bertaubat dekat dengan Tuhan mereka dan berhati malaikat.
Indonesia dan negara-negara urban lainnya, mereka seakan tidak menganggap dan bahkan tidak menganggap sama sekali tentang asal muasal mereka. Kita umat manusia, hanyalah makhluq yang lemah di hadapan mata-Nya. Tetapi mengapa, kita selalu mengadahkan kepala ke atas tanpa mengerti rumput hijau yang telah kita injak di setiap detik nya.
Manusia . . .
Dunia ini hanyalah sekedip-kedipan mata belaka. Maka, jangan bertindak di bidang negatif. Hal tersebut akan berdampak fatal. Dan, ingatlah, sesudah hari ini masih ada hari esok. Maka, kuasailah nafsu mu dan perkosakan otakmu tuk selalu berbuat akan kebaikan. Jika kamu menunggu hari esok, maka hal itu adalah hal yang paling bodoh. Karena, yang menguasai hari esok adalah Allah semata.
Allah sungguh sempurna. Dan bahkan Dia menciptakan manusia sebagai makhluq yang paling sempurna. Kebanyakan dari umat manusia, selalu mengisi relung hati mereka dengan nafsu belaka. Dan tak tahu hal itu akan berdampak neraka. Allah adalah tuhan yang menyukia makhluq-Nya yang tak pernah putus asa dan ingat, dekat dengan-Nya. Dan siapa orang nya yang dekat dengan Tuhan dan jauh dari dunia dan isi nya. Maka, surga akhiratlah yang ia dapatkan itu. Dan sebali, siapa orang nya yang mencintai dunia. Maka, siap-siap menerima tantangan dari Penguasa dunia.

Crazy man

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review